Sejak dulu masyarakat Kalimantan banyak bermukim di tepian Sungai Barito dan menjadi kawasan tempat tinggal. Sungai Barito juga merupakan sungai terpanjang ke-3 di Indonesia setelah sungai lainnya yang juga berada di kawasan Kalimantan yaitu Sungai Kapuas dan Mahakam.
Selain mendirikan rumah di tepi sungai, dulu juga banyak rumah terapung atau rumah lanting di sungai Barito.
Sungai Barito juga menjadi ladang pencaharian masyarakat yaitu dengan mencari ikan, baik untuk di jual maupun di konsumsi keluarga.
Baca Juga: Itik Alabio, Tugu Istimewa di Kota Amuntai
Sungai ini adalah sungai terpanjang di Kalimantan Selatan yang juga menyambung ke wilayah Kalimantan Tengah yang juga sebagai media perekonomian masyarakat.
Panjang sungai ini yaitu kurang lebih 900 Km.
Di Kalimantan Selatan aliran sungai barito melewati 10 Kabupaten, yaitu Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Barito Kuala.
Baca Juga: Belajar Sejarah Candi Agung di Amuntai
Ada beberapa fungsi dari sungai Barito yaitu untuk permukiman masyarakat dan perekonomian.
Sejak lama menjadi jalur distribusi barang perdagangan dan industri kehutanan.
Sungai Barito menjadi jalur transportasi hasil hutan berupa kayu gelondongan yang dimilirkan. Kemudian bambu-bambu.
Pabrik-pabrik pengolahan kayu banyak di tepian Sungai Barito, namun seiringin menurunya industri kayu, pabrik banyak yang tutup.
Barang hasil tambang juga menggunakan sungai Barito untuk transportasi air sebagaimana sejumlah tongkang kerap hilir mudik mengangkut batu bara.
Source: banjarmasinpost.com
Sekian artikel Sungai Barito, Sungai Terpanjang ke-3 di Indonesia. Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share dan juga terus kunjungi website kami. Terima kasih…
Website Kami:
Komentar